1. Tetapkan waktu untuk bertemu dengan Allah setiap hari Saya akan mulai dengan Amos 3:3 dan memusatkan hanya kepada kata-kata di situ. Amos 3:3, "Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji?" Bagaimana dua orang dapat berjalan bersama kecuali jika berjanji. Kata dalam bahasa Ibrani ini yang diterjemahkan sebagai 'janji' mempunyai dua makna yang berbeda namun berkaitan, dan saya akan menggunakan kedua makna tersebut.
Salah satu dari makna kata ini adalah perjanjian (appointment), makna yang lainnya adalah persetujuan (agreement). Keduanya saling berkaitan. Bila Anda menyetujui suatu perjanjian, berarti Anda sudah membuat suatu persetujuan. Jadi hal pertama tentang doa adalah Anda membuat suatu perjanjian dengan Allah, dimana Anda menetapkan waktu dalam satu hari itu untuk bertemu dengan-Nya. Nah, penetapan waktu itu mutlak diperlukan bila Anda seorang Kristen baru karena Anda belum lagi belajar untuk berkomune secara konstan dengan Tuhan.
Jadi buat permulaan tidak perlu menetapkan sasaran yang terlalu tinggi umpamanya doa yang tiada hentinya. Jika Anda mempunyai masalah untuk berdoa selama lima menit saja maka kita tidak perlu membicarakan doa yang tiada hentinya. Jadi kita akan menempatkan objektif yang lebih rendah mengingat kemiskinan kehidupan rohani orang Kristen. Saya ingin membahas hal ini di tingkat yang sangat praktis.
Saya sarankan mulai dengan sepuluh menit saja, berdoa selama sepuluh menit. Nah, apa yang Anda lakukan dalam waktu sepuluh menit itu amatlah penting. Sudah pasti jika Anda menggunakan sepuluh menit itu untuk tidur, kondisi Anda tidak akan berubah. Hal yang penting adalah berdoa dengan fokus total. Harap diperhatikan kata ini, fokus total. Sepuluh menit saja. Meskipun berkonsentrasi bisa menjadi suatu proses yang sangat meletihkan, tetapi saya pikir, untuk sepuluh menit, kita dapat mengeluarkan segala sesuatu dari pikiran kita dan memusatkan perhatian kita hanya kepada Yesus.
Dapatkah Anda memberikan sepuluh menit untuk berkomune dengan Tuhan? Apakah sepuluh menit itu terlalu berharga bagi Anda? Apakah sepuluh menit itu permintaan yang terlalu banyak? Menyedihkan, bukan? Yesus memberikan nyawa-Nya bagi kita akan tetapi kita tidak bisa memberi sepuluh menit untuk Dia! Tetapi percayalah, ada banyak orang Kristen yang bahkan tidak berdoa untuk sepuluh menit, dan dampaknya adalah gereja yang dipenuhi oleh banyak sekali masalah. Jikalau seluruh anak Tuhan mau berdoa bahkan untuk sepuluh menit saja sehari, Anda akan melihat betapa berbedanya kehidupan di dalam gereja. Gereja akan terus-menerus diubahkan.
Jelas saya bukan berkata bahwa selamanya Anda harus berdoa hanya untuk sepuluh menit saja sampai di akhir hayat. Di saat persahabatan Anda dengan Allah mulai terjalin, Anda akan berkeinginan untuk berdoa lebih lama dan Anda tidak akan merasa waktunya berjalan dengan lambat. Intinya disini bukan mengenai seberapa lama waktu yang Anda gunakan untuk berdoa. Intinya bukan mengenai kuantitas. Hal yang penting adalah kualitas doa Anda. Jika Anda sedang marah dengan pacar Anda, dan Anda menghabiskan waktu sepuluh menit dengannya tetapi saling tidak berbicara, lalu apa gunanya waktu sepuluh menit itu? Jadi kualitas dari waktu sepuluh menit itu ditentukan dari fokus yang kita miliki kepada Yesus.
Seberapa penting menjalin persahabatan dengan Tuhan? Seberapa pentingnya persahabatan dengan Allah itu bagi Anda? Saya tadi sudah berkata bahwa tanpa persahabatan dengan Allah Anda bahkan tidak akan diselamatkan! Karena pada Hari itu, Tuhan akan berkata, "Kamu tidak pernah berbicara kepada-Ku. Bisa jadi kamu telah menghabiskan banyak waktu berbicara kepada diri sendiri atau melakukan kegiatan keagamaan. Kapan kamu pernah berbicara kepada-Ku?" Saudara yang kekasih, sudahkah Anda berbicara kepada Yesus hari ini?
Saya bukan menanyakan apakah Anda sudah berdoa hari ini, atau apakah Anda sudah melakukan saat teduh. Semua itu bisa jadi tidak lebih dari sekadar kegiatan keagamaan. Saya bertanya sekali lagi,
sudahkah Anda berbicara kepada Yesus hari ini? Dan bagaimana dengan kemarin? Bagaimana dengan hari sebelumnya? Kapan terakhir kalinya Anda benar-benar berbicara kepada Yesus? Dan bila Anda tidak pernah berbicara kepada-Nya, maka pada Hari itu Anda akan berdiri dihadapan-Nya, Ia akan berkata, "Siapa kamu? Kapan kamu pernah berbicara kepada-Ku?"
Dan janganlah mengira kepada diri sendiri, "Aku pernah berbicara satu kali kepada Yesus sekitar sepuluh tahun yang lalu. Aku rasa itu sudah cukup. Aku pernah berbicara sekali dengan-Nya. Jika kamu menanyakan kepadaku apakah aku sudah berbicara kepada Yesus, ya, aku sudah berbicara, sepuluh tahun yang lalu." Yang kita maksudkan dengan 'berbicara kepada Yesus' disini adalah suatu komune yang konstan dengan-Nya. Sesuatu yang berlangsung hari demi hari.
Jadi langkah pertama ke dalam doa adalah: Buat janji. Tetapkanlah suatu waktu dan pastikan bahwa sepuluh menit ini adalah untuk Tuhan. Saya merasa malu untuk mengatakan bahwa kita hanya bisa memberi Dia sepuluh menit sehari. Tetapi biarlah kita bersikap rendah hati. Marilah kita mulai dengan sasaran yang terjangkau oleh kita.
Sekarang Anda sudah menyisihkan sepuluh menit dari jadwal Anda untuk Tuhan. Anda sudah menyisihkan sekitar tiga jam untuk nonton TV, dan sepuluh menit untuk Tuhan. Sungguh menyedihkan, namun saya bersedia untuk turun sampai ke tingkat serendah ini. Anda menghabiskan dua atau tiga jam untuk TV, baiklah, saya tidak akan berkomentar apapun. Tetapi bagaimana dengan sepuluh menit untuk Allah itu? Bukankah tragis saya harus memohon kepada Anda untuk memberi sepuluh menit kepada Allah? Yah, sudahlah tidak apa-apa, tetapi marilah kita mulai dengan ini.
Anda berkata, "Baiklah, sekarang ini sepuluh menitnya. Tetapi apa yang harus aku lakukan sekarang?" Jelas Anda harus membukanya dengan ucapan rutin seperti, "Berkatilah ayah dan ibuku, kakek dan keluargaku, dan tolong mobilku agar tidak mogok hari ini, dan aku tidak tertimpa kecelakaan." Dalam sepuluh menit ada banyak hal yang dapat Anda katakan. Nah, memohon agar Tuhan memberkati orangtua Anda itu adalah suatu hal yang baik, saya tidak mempermasalahkan hal ini. Tetapi jika Anda mengucapkannya setiap hari, Anda mungkin akan merasa sedikit jenuh. Jadi pertanyaan saya adalah apakah Anda tidak mempunyai hal lain untuk dibicarakan kepada Allah selain dari itu?
2. Diamlah sepenuhnya Langkah selanjutnya adalah berdiam dirilah. Jangan berkata sepatahpun. Datang dengan sikap rendah hati ke hadirat-Nya. Pusatkan perhatian Anda kepada-Nya. Saya sarankan agar Anda menggunakan dua menit pertama dari sepuluh menit yang begitu berharga itu untuk berdiam diri sepenuhnya, betul-betul diam. Sebagaimana tertulis dalam Mazmur 46:11, "Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah!" Bila Anda mengetahui bahwa Ia adalah Allah, Anda akan diam. Apakah Anda akan datang tergesa-gesa kehadirat-Nya dan berbicara tanpa henti-hentinya? Tidak, Anda datang dan diam dihadapan-Nya, mengakui-Nya sebagai Tuhan yang berkuasa dan memperlakukan Allah sebagai Allah.
Kendalikan tubuh Anda Anda akan mendapati bahwa di saat Anda mulai berdoa seluruh tubuh Anda akan memberontak. Dan Anda akan terheran-heran, "Kenapa sangat sulit untuk-ku berdoa?" Jawabannya sederhana. Karena daging Anda. Sisi kedagingan Anda menolak apa yang berasal dari Allah. Anda dapat mengukur tingkat kerohanian Anda hanya dengan melihat bagaimana serunya kedagingan Anda melawan roh di dalam diri Anda. Jika kedagingan di dalam diri Anda begitu kuat sehingga Anda tidak mampu mengendalikannya, maka Anda sebaiknya menanyakan apakah Anda sudah diselamatkan atau belum.
Jadi kita harus belajar untuk mengendalikan kedagingan kita atau tubuh kita, melalui Roh Allah. Itu sebabnya doa sangat penting. Ia berkaitan langsung dengan dasar utama kehidupan rohani. Jadi untuk dua menit pertama dalam sepuluh menit itu, diamkan setiap aspek di dalam diri Anda: pikiran, hati, emosi dan seluruh keinginan Anda, semuanya harus diam. Dan Anda akan menemukan bahwa hal ini teramat sangat sulit.
Dengan mengatur pernafasan Anda Satu cara yang dapat menolong mengendalikan tubuh Anda adalah dengan melambatkan pernafasan Anda. Anda kaget? Paulus berkata di 1 Korintus 9:27, aku melatih tubuhku, dan menguasainya. Aku memberi diriku bogem mentah, aku memukuli diriku, aku harus menundukkan tubuh ini karena tubuhku ingin menghalangiku untuk berdoa. Dan hal yang sering kita dapati adalah bahwa kita harus belajar mengendalikan tubuh ini baik dari pihak kita dan juga melalui Roh Kudus yang bekerja secara langsung di dalam kita. Namun tubuh kita berfungsi melalui pernafasan. Kita tahu bahwa jika kita tidak minum air untuk sehari lamanya di padang gurun, kita akan sulit bertahan hidup. Anda dapat bertahan tanpa makanan untuk jangka waktu yang lama, mungkin untuk tiga puluh, empat puluh hari lamanya, tetapi Anda tidak akan mampu bertahan tanpa bernafas bahkan untuk dua menit saja. Allah telah memberikan kita nafas kehidupan, dan kita dapat mempelajari bagaimana mengendalikan nafas kehidupan tersebut di dalam kita.
Kita dapat mengendali pernafasan kita dengan memperlambatkan pernafasan kita. Dengan sengaja memperlambat pernafasan berarti saya menyuruh tubuh saya untuk, "Minggir! Aku ingin berbicara kepada Allah." Saya mengatakan kepada tubuh saya, "Kamu tidak mengendalikan aku lagi. Akulah yang mengendalikan kamu." Dan lewat pengendalian pernafasan saya, saya mengendalikan tubuh saya.
Dunia telah mengetahui hal ini sejak dahulu kala. Anak-anak dunia sepertinya lebih bijaksana daripada anak-anak terang. Kita harus mulai belajar untuk melakukan apa yang dilakukan Paulus, yaitu menaklukkan tubuhnya. Saya ingin berbicara secara praktis. Saya tidak mau membicarakan tentang teori-teori doa. Saya mau membicarakan tentang praktek doa.
Dengan bersujud Cara lain untuk mengendalikan tubuh selama sepuluh menit itu adalah dengan bersujud di hadapan Tuhan. Dengan bersujud kita mengatakan kepada si tubuh, "Tempatmu ada di bawah Allah. Kamu harus taat kepada-Nya." Nah, saya mengatakan ini untuk diterapkan kepada doa yang sepuluh menit itu. Sedikit demi sedikit bila Anda sudah dapat berdoa untuk satu atau dua jam lamanya maka bersujud tidak lagi menjadi hal yang praktis untuk rentang waktu selama itu, sebab setelah beberapa saat lamanya tubuh Anda akan betul-betul membuat Anda tidak berkonsentrasi. Punggung dan kedua lutut Anda akan mulai terasa sakit. Semakin lama Anda akan merasa semakin sulit untuk mengendalikan tubuh. Pada saat itu Anda dapat duduk dan berdoa. Tetapi sewaktu berada di tahap awal, dalam sepuluh menit yang pendek itu, saya rasa siapapun juga dapat tetap berlutut selama sepuluh menit, kecuali jika Anda cacat jasmaniah.
Tentu saja bukan maksud saya bahwa sepuluh menit sehari itu merupakan seluruh jatah doa Anda untuk hari itu. Akan lebih baik jika Anda meluangkan sepuluh menit di pagi hari dan sepuluh menit sebelum tidur. Dan terkadang di sepanjang hari itu mungkin terjadi hal-hal yang tidak terduga dan Anda tidak bisa berkata, "Ok, masalah ini akan kutaruh di dalam doa sepuluh menitku sebelum aku tidur." Anda perlu berdoa setiap kali hal seperti itu terjadi, dan sekali lagi di dalam situasi itu, ada baiknya untuk berlutut di hadapan Tuhan dalam doa.
Kendalikan hati Anda Poin berikutnya yang ingin saya bahas dari Amos 3:3 adalah kata yang saya katakan dapat bermakna 'janji' atau 'setuju'. Di sini dikatakan "Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum setuju?" Nah, hal ini juga penting dalam berdoa. Kita harus membawa hati kita ke dalam persetujuan dengan Allah. Anehnya ada banyak orang Kristen yang ingin Allah bersetuju dengan mereka. Kita ingin melakukan sesuatu dan satu-satunya hal yang kita inginkan dari Allah adalah berkat-Nya.
Saudara yang kekasih, Anda tidak dapat berdoa seperti itu karena Allah tidak akan menjawabnya. Suatu persetujuan berarti kita bersetuju dengan-Nya. Hal ini diungkapkan dengan sangat baik di dalam pernyataan Yesus di taman Getsemani, "Bukan kehendak-Ku tetapi kehendak-Mu yang jadi." Setelah menetapkan waktu, setelah berdiam diri dan mengendalikan tubuh Anda, maka langkah selanjutnya adalah mengendalikan hati Anda. Saya tidak bisa memikirkan doa yang lebih baik daripada doa yang diucapkan Yesus sendiri, "Bukan kehendak-Ku Bapa, tetapi kehendak-Mu yang jadi." Sekarang kita telah masuk ke dalam persetujuan yang sempurna dengan Allah. Sekarang kita telah mencapai tahap dimana kita dapat berjalan bersama.
Bertobat dari dosa-dosa Anda Nah, bila Anda sudah bersetuju dengan Allah, dan Anda ingin supaya kehendak-Nya jadi dalam hidup Anda, hal apa yang akan terjadi? Hal pertama yang menjadi kehendak-Nya adalah pengudusan Anda. Ia menghendaki Anda untuk bebas dari dosa.
Saudara, tahukah Anda kenapa doa Anda tidak akan didengar? Karena adanya dosa yang tersembunyi di dalam kehidupan Anda. Dan dosa adalah apa saja yang bertentangan dengan kehendak Allah. Jika Anda jujur dan serius untuk ingin melakukan kehendak-Nya, Anda harus mulai dengan pertobatan dosa-dosa. Dosa Anda merintangi hubungan yang erat dengan Allah. Tidak ada gunanya berdoa karena doa Anda tidak akan tembus kepada Allah.
Saudaraku yang kekasih, haraplah mengerti bahwa dalam doa, tidak ada hal yang lebih penting daripada pertobatan. Dan tahukah Anda, kita cenderung berusaha melupakan dosa-dosa yang telah kita perbuat. Dan kita berkata, "Ah, itu dosa kecil, amat sangat sepele. Allah tidak peduli dengan dosa-dosa sekecil itu." Saya berkata kepada Anda bahwa ukuran dosa Anda bukan intinya disini. Dosa tetaplah dosa, tidak peduli besar atau kecil.
3. Tetapkan perhatian Anda kepada Yesus Poin yang ke tiga adalah, setelah berdiam diri, setelah membiarkan Allah menyelidiki hati kita untuk menyingkapkan setiap dosa yang tersembunyi di dalam kita, sekarang kita menetapkan perhatian kita kepada Yesus. Ini adalah langkah doa berikutnya. Arahkan perhatian kita kepada Yesus. Hal ini jelas wajar sekali. Maksud saya bila Anda sedang berbicara dengan seseorang, jika ia ada disini, Anda tidak akan berbicara sambil menghadap ke tempat lain. Anda pasti akan memandang satu sama lain tatkala sedang berbicara. Akan tetapi kebanyakan orang Kristen tidak memandang Yesus bilamana mereka sedang berbicara, atau mengira, sedang berbicara kepada-Nya. Ibrani 12:2, dengan mata yang tertuju kepada Yesus. Tidak ada hal yang namanya doa jika Anda bahkan tidak menyadari akan kehadiran-Nya.
Mulailah melihat Yesus melalui Injil Tetapi bagaimana kita bisa belajar untuk mengarahkan mata kita kepada Yesus? Di sini terdapat suatu langkah praktis lainnya yang ingin saya bagikan kepada Anda karena sangatlah mudah untuk saya berkata, "Arahkan mata Anda kepada Yesus", tetapi Anda sama sekali tidak mengetahui apa yang semestinya Anda lakukan. Ambillah langkah dasar pertama ke arah ini, dan apakah itu? Bukalah kitab-kitab Injil dan lihatlah. Untuk apakah kitab-kitab tersebut ditulis? Ke empat Injil itu memberikan pandangan dari empat dimensi yang berbeda tentang Yesus. Jadi Anda dapat melihat Yesus melalui pesan di Matius, Markus, Lukas ataupun Yohanes. Anda dapat melihat Dia dari arah yang berbeda-beda.
Setelah Anda bersungguh-sungguh bertobat dari dosa-dosa Anda dan Anda berlutut dihadapan-Nya, hal yang perlu Anda lakukan adalah membuka Injil dan melihat Yesus di situ. Anda akan mulai membaca Alkitab dengan cara yang sangat berbeda karena sekarang Anda akan mulai menyadari mengapa kitab-kitab Injil tersebut ditulis. Anda dapat membaca perikop apa saja yang Anda sukai. Anda dapat memulainya dari Matius dan membaca terus sampai ke Yohanes, atau Anda dapat memulainya dari Yohanes atau dari bagian manapun juga.
Ambillah satu contoh, misalnya Anda sedang membaca sebuah perikop tentang Yesus di taman Getsemani. Di saat Anda membaca kisah itu, Anda melihat Yesus. Anda dapat melihat-Nya memasuki taman. Anda dapat melihat beban berat dalam hati-Nya. Saat-saat kematian-Nya telah dekat. Dan Anda melihat Dia berdoa sambil bersujud di hadapan Bapa. Sebenarnya, jika saya membaca kisah ini dengan tepat, Ia bukan saja bersujud, tetapi menengkurap. Dan lihatlah cara-Nya berdoa. Dapatkah Anda melihat Yesus? Itulah gambaran yang dilukiskan untuk Anda. Dapatkah Anda melihat Dia sewaktu Ia berdoa? Keringat yang menetes dari wajah-Nya ke tanah. Betapa besar intensitas doa-Nya. Kita bahkan tidak tahu bagaimana untuk berdoa seperti itu. Lalu Anda lihat para murid-Nya yang sedang tidur disitu. Kita melihat Yesus mendatangi para murid-Nya, dan apa yang Ia temukan? Mereka sedang tidur. "Aku telah mengajar kalian selama tiga tahun ini, dan sekarang di akhir pelayanan-Ku, tidakkah kalian mampu bertahan satu jam saja untuk berdoa bersama-Ku?' Tiga kali Ia pergi berdoa sendirian karena tidak ada seorangpun yang berdoa bersama-Nya.
Nah, Anda dapat melihat seluruh kitab Injil, jangan lihat detil-detil lainnya, jangan buang-buang waktu. Fokuskan mata Anda kepada Yesus di saat Anda membaca Injil. Pandanglah hanya kepada Dia apapun yang Ia lakukan. Nah, itu adalah cara pertama dan cara paling sederhana untuk belajar menetapkan pandangan Anda pada Yesus. Sambil Anda maju di dalam kehidupan rohani, Anda mungkin tidak memerlukan bantuan ini lagi karena Anda telah belajar untuk memandang pada Yesus secara terus-menerus. Biarlah saya mengatakan juga kepada Anda bahwa bila Anda telah belajar untuk memokuskan mata Anda kepada Yesus melalui pembacaan Kitab Suci, maka pada waktu Anda mengajarkan Kitab Suci, akan ada kuasa yang berbeda.
4. Ketahuilah bahwa Yesus mengasihimu Hal keempat adalah, Anda wajib mempelajari dan mempercayai kenyataan yang diucapkan Paulus di Galatia 2:20, "...Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku." Dengan kata lain, Anda datang ke hadirat-Nya untuk berdoa, dengan pengetahuan bahwa Ia mengasihi Anda. Apa gunanya berdoa kepada seseorang apabila Anda tidak yakin jikalau Ia bahkan peduli dengan Anda? Saya tidak akan meminta Anda untuk mengacungkan tangan, tetapi bertanyalah kepada diri sendiri, "Apakah aku percaya bahwa Yesus mengasihiku?" Apakah Anda sungguh-sungguh percaya dengan fakta sesungguhnya pada saat ini juga bahwa Ia mengasihimu? "Aku tahu Ia mengasihiku." Apakah Anda memiliki pemahaman tersebut?
Di dalam Mazmur 56:10, bahkan sang pemazmur pun dapat mengetahuinya. "...aku yakin, bahwa Allah memihak kepadaku." Allah memihak kepada-ku, kata sang pemazmur. Tidaklah mengherankan jika kitab Mazmur seluruhnya membicarakan tentang doa. Ia datang ke hadapan Allah dengan penuh keyakinan karena "Allah memihak kepada-ku".
5. Ketahuilah bahwa Ia selalu mendengarkan Anda Poin berikutnya yang ingin saya sampaikan adalah mengenai kepastian. Kita tidak akan mendekati seseorang jika kita tidak pasti apakah orang itu menyukai kita atau tidak. Yesus bukan saja menyukai Anda, Ia mencintai Anda. Walaupun teramat sulit bagi kita untuk memahaminya namun itulah kenyataannya. Ia mencintai Anda dan Ia disalibkan bagi Anda. Nah, poin ke empat tadi berkaitan erat dengan hal ini. Kita telah melihat di Mazmur 56:10 bahwa sang pemazmur dengan yakin datang ke hadapan Allah karena ia tahu Allah memihak kepadanya, dan oleh sebab itu di poin ke lima ini kita sampai kepada pemahaman bahwa Ia selalu mendengarkan kita.
Mazmur 65:3, "Engkau yang mendengarkan doa. Kepada-Mulah datang semua yang hidup." Allah mendengarkan setiap orang, seluruh umat manusia. Masalahnya seluruh umat manusia tidak ada yang berbicara kepada-Nya. Ia bersedia mendengarkan tetapi kita tidak mempunyai waktu. Kita tidak punya waktu untuk berbicara kepada Raja dari segala Raja. Itulah juga merupakan suatu keangkuhan dosa.
6. Yesus membelah tabir Bait Suci agar kita datang kepada-Nya Jadi semua butir-butir ini menunjukkan fakta jika Anda datang berdoa tanpa rasa keyakinan apapun bahwa Ia akan mendengarkan Anda, lalu kenapa Anda harus berdoa? Saya pikir untuk alasan inilah maka kebanyakan orang Kristen, (apakah saya salah?) kebanyakan orang Kristen tidak berdoa dalam arti berkomune dengan Allah. Mereka tidak punya keyakinan jikalau Allah bahkan mendengarkan mereka. Makna doa hanya sejauh berbicara kepada tembok. Apakah Anda memiliki keyakinan bahwa Yesus mendengarkan Anda di saat Anda berdoa? Jika tidak maka Anda tidak mempunyai iman. Itulah alasan mengapa iman merupakan intisari dari doa. Saya percaya Yesus mendengarkan saya karena saya hanya ingin melakukan kehendak-Nya. Dan apapun yang saya minta yang sesuai dengan kehendak-Nya akan Ia berikan. Dan demikianlah hal yang saya alami. Dan bila Anda mengalaminya, iman Anda akan bertambah kuat. Allah ingin kita datang kepada-Nya langsung ke dalam Ruang Maha Kudus.
Poin ke enam adalah Allah sangat peduli agar kita datang kepada-Nya. Anda tahu apa yang terjadi ketika Yesus mati? Tabir Bait Suci yang memisahkan Ruang Kudus dan Ruang Maha Kudus terbelah dua.
Bangsa Israel tidak diberikan hak istimewa itu. Tetapi kita telah diberi hak istimewa untuk langsung datang kepada-Nya, namun kita tidak menggunakannya. Kita bahkan tidak berani untuk datang kehadirat-Nya karena dosa-dosa kita. Pastikanlah, terutama di ujung hari untuk menyisihkan waktu sepuluh menit lagi untuk bertobat karena selama seharian itu Anda telah melakukan bermacam ragam aktivitas yang mungkin tidak selaras dengan kehendak Allah.
7. Doa membutuhkan ketekunan Butir ke tujuh yang ingin saya sampaikan adalah: doa memerlukan ketekunan. Kebanyakan orang Kristen tidak mencapai banyak kemajuan karena tidak adanya kebulatan tekad untuk berdoa sampai berhasil bahkan untuk sepuluh menitpun. Itulah sebabnya Yesus memberi beberapa perumpamaan tentang kegigihan dalam berdoa seperti di Lukas 18:1 tentang janda yang terus bersikeras sehingga sang hakim berbelas kasihan. Dan alasannya kenapa kita memerlukan kegigihan adalah seperti yang telah saya katakan tadi, di saat kita mulai berdoa, tubuh kita akan mulai memprotes. Bagi kita tubuh itu sepertinya termasuk penganut tradisi Protestan yang kuat karena ia selalu memprotes. Tubuh Anda adalah penganut Protestan yang kuat karena ia selalu memprotes setiap saat. Seolah-olah tubuh kita memberontak dan berteriak, "Kamu sudah berdoa untuk 11 menit lamanya dan semestinya kamu hanya perlu berdoa untuk 10 menit saja, jadi kamu sudah kelewatan satu menit bersujud di sini. Oke, engkau sudah mengalahkan aku pada mulanya dengan melambatkan pernafasanmu. Ini membuatku merasa tidak nyaman, dan sekarang malah kelebihan waktu lagi." Di situlah saatnya Anda memerlukan ketekunan untuk bertarung menundukkan daging.
8. Mintalah kepada-Nya, dan Ia akan melakukannnya Butir ke delapan. Yohanes 15:7, "Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firmanKu tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya." Sekarang kita sampai kepada aspek pengalaman doa. Anda hanya memiliki sedikit saja pengalaman akan Allah. Kebanyakan orang Kristen memiliki sedikit pengalaman akan Allah yang bisa mereka bicarakan. Mengapa? Renungkanlah hal ini. "Jikalau kamu memiliki hubungan itu dengan-Ku, kamu tinggal di dalam-Ku, Aku tinggal di dalammu, kita akan saling berbicara. Kita akan saling berkomunikasi. Sekarang kamu bisa meminta apa yang kamu kehendaki. Aku akan melakukannya untuk-mu." Tak ada suatupun yang terlalu sulit bagi Allah. Saya selalu mengalami hal ini. Ia akan melakukan perkara-perkara yang ada diluar pemahaman ataupun dugaan..
9. Dengarlah dan lihatlah bila Allah sedang mengucapkan sesuatu kepada Anda Nah, butir berikutnya, di akhir sepuluh menit tadi, berdiamlah lagi. Saya harap Anda tidak selalu menengok jam Anda setiap detik, sambil memikirkan masih ada sembilan menit lagi, atau setengah detik lagi. Saya rasa itu semua akan menggagalkan seluruh waktu doa Anda. Jika Anda selalu menengok jam selama keseluruhan waktu itu, lebih baik Anda jangan repot-repot berdoa karena perhatian Anda akan tertuju kepada jam Anda dan bukan kepada Yesus. Jika Anda begitu mencemaskan kelebihan berdoa satu menit saja, pakailah jam weker. Jam weker ini memiliki keuntungan lebih jauh yaitu bila Anda kebetulan tertidur, weker tadi akan membangunkan Anda. Jadi dalam satu atau dua menit terakhir itu, berdiamlah lagi, tenanglah lagi. Tetapi kali ini, dengarlah. Dengarlah dan lihatlah bila Allah sedang mengucapkan sesuatu kepada Anda.
Lebih dari sekali saya mengalami bagaimana Tuhan berbicara kepada saya, dimana seolah-olah Ia berbicara dengan suara yang dapat didengar. Tetapi kadang-kadang bukan suatu suara. Saya dapat merasakan suatu dorongan batin dimana Allah ingin saya melakukan sesuatu. Pernahkah Anda meluangkan sedikit waktu untuk mendengarkan, mendengarkan suara yang kecil dan tenang itu? Hanya dengan mendengar barulah Anda akan mulai mengalami sesuatu. Tetapi Anda tidak akan mendengar jika Anda tidak pernah berhenti untuk mendengarkan.
Tetapi jika Anda mulai belajar untuk mendengarkan, suatu hari nanti Allah mungkin akan memanggil Anda untuk menjadi salah seorang nabi-Nya. Saya yakin Anda pernah membaca kitab nabi-nabi Perjanjian Lama, dan disitu ada satu ungkapan yang seringkali muncul, "Beginilah firman Tuhan". Seorang nabi berbicara atas nama Tuhan. Nah, ucapan itu akan menjadi suatu hujatan kecuali jika Allah sungguh-sungguh berbicara kepadanya. Jika Anda telah belajar mendengarkan Allah, maka tahap demi tahap Anda akan mengetahui dengan tepat apa yang Ia ucapkan kepada Anda dan apa yang Ia ucapkan melalui Anda kepada orang lain. Dan bila Anda melakukannya, bila Anda mulai maju dalam kehidupan Kekristenan Anda, maka pada suatu hari nanti jika Anda sedang berkotbah, Anda akan berkotbah dengan kuasa-Nya. Itulah kuasa nubuat (prophetic power). Barangkali Anda tidak perlu menggunakan kata-kata "Beginilah firman Tuhan", tetapi "Saya berkata dengan penuh keyakinan kepada Anda, bahwa inilah yang difirmankan Allah." Maksud saya adalah, kita tidak menggunakan ungkapan "Beginilah firman Tuhan". Saya tidak datang kesini dan berkata, "Beginilah firman Tuhan". Kita tidak langsung menjadi seorang nabi hanya dengan turut mengucapkan, "Beginilah firman Tuhan". Namun saya tahu bahwa setiap perkataan yang saya ucapkan dalam kenyataannya Tuhanlah yang berbicara. Itulah sebabnya Firman itu harus berbicara kepada kita, Firman itu harus berbicara kepada Anda sebab itu adalah perkataan-Nya, bukan perkataan saya.
10. Senantiasa mengakhiri doa Anda dengan ucapan syukur Sekarang mari kita datang kepada butir terakhir dan kita akan selesai dalam waktu satu dua menit. Dan butir ke sepuluh ini, bila tiba saatnya untuk menutup doa sepuluh menit Anda, senantiasalah, mengakhirinya dengan ucapan syukur. Lihatlah di Mazmur, di akhir mazmur-mazmur itu selalu ada pujian dan pengucapan syukur.
Namun kebanyakan orang Kristen terlalu kurang mengucap syukur bahkan terhadap sesama. Jika Anda belajar untuk menutup doa Anda dengan pujian dan ucapan syukur, Anda akan melihat bagaimana Allah menanggapinya. Itulah sebabnya hal ini dikenal sebagai 'kuasa pujian' (the power of praise). Terkadang di dalam gereja kita semua memuji Allah, tetapi itu karena kita melihat setiap orang melakukannya, jadi kitapun melakukannya. Ucapkanlah saja, "Terima kasih. Terima kasih Tuhan dari lubuk hatiku." Dan bersyukurlah kepada-Nya atas segala sesuatu.
Waktu kita sudah habis. Mari kita serahkan waktu ini kepada Tuhan dalam doa: Ajarlah kami untuk berdoa, ya Tuhan. Ajarlah kami sehingga bila kami berdoa kami sungguh-sungguh sedang berbicara kepada-Mu dan bukan berbicara kepada orang lain ataupun kepada diri sendiri agar supaya kami tidak mempermalukan nama-Mu, menghina Engkau dengan doa kami. Tuhan, ampuni kami terutama dosa-dosa kami yang banyak yang disebabkan oleh doa-doa kami yang tidak memadai. Pimpinlah umat-Mu Tuhan, ke dalam doa, dan biarlah Firman-Mu hari ini berbicara kepada hati kami, dan membuahkan hasil untuk kekekalan. Kami mempersembahkan ucapan syukur dan penyembahan kami yang terdalam, di dalam nama Yesus yang paling layak. Amin.